Karenarasa tak pernah bohong. Kalimat itu mengingatkan kita kepada sebuah selogan iklan produk makanan. Akan tetapi, kali ini kita tidak sedang membicarakan sebuah produk makanan. Mari kita ungkap,
Di meja makan kita berdamai, karena lidah tak pernah bohong" Tentang "Benturan Antarperadaban" dan "Peradaban Rasa" di Nusantara Oleh: Tyo Prakoso /1/ B elakangan hari ini, kala kita membaca surat kabar, tengoklah rubrik "Internasional", maka kita akan mendapati sejumlah berita yang itu-itu saja: perjanjian Amerika Serikat dan Iran di Swiss perihal nuklir dan dicabutnya
Tapisenja tak pernah bohong. Menggetarkan jiwa yang tak ku mengerti. Karena kamu lah yang ku nanti. Meski dengan sekilas perjumpaan. Namun, aku tak pernah mampu untuk menahan rasa. Padamu yang terlalu tinggi untuk ku gapai. Benar jika pilihanku terlalu jauh. Tapi satu hal yang ku tahu.
Fast Money.
“Apa perlu saya semak bila iklan takde respon?” Inilah soalan yang kerap ditanya oleh peserta dalam kelas copywriting kami. Tak kurang juga yang mengadu; “Saya dah buat copywriting, dah 3-5 hari buat iklan Facebook Ads. Kenapa takde orang respon? Yang peliknya, saya tengok pesaing buat, benda yang sama, ramai jer yang respon …” Jika anda SEKARANG ada masalah di atas, berita baiknya, dalam artikel kali ini, saya akan kongsikan beberapa sebab & punca yang anda boleh semak sendiri. Selepas anda habis baca artikel ini. Anda kena tanya diri sendiri; “Aku dah buat belum, nasihat yang artikel ini kongsikan?” Tanpa buang masa. Jom kita lihat satu per satu, apa yang perlu disemak. Semak 1 – Permintaan Adakah produk yang anda jual ada permintaan? Dah cuba test market, ramai tak yang berminat dengan produk anda? Ramai tak pesaing yang jual produk, dalam niche yang sama seperti anda? Pesaing masih buat iklan atau dah berhenti menjual? Jika produk itu, anda seorang sahaja yang jual. Hati-hati! Sebab, berkemungkinan produk itu dah tiada permintaan. Produk yang TINGGI permintaan biasanya TINGGI persaingan. Jika anda menilai permintaan dengan rasa-rasa ia boleh laku'. Belum tentu apa yang anda rasa, sesuai dengan apa yang pelanggan inginkan. Rasa-rasa' sahaja tak cukup untuk membuktikan produk itu ada permintaan. Benda ini biasa berlaku, bilamana seseorang itu obses terlampau cinta dengan kehebatan produk, tanpa buat kajian permintaan. “Manusia beli bukan sebab produk. Tapi sebab, nak selesaikan masalah” Ada produk mungkin boleh selesaikan 1001 jenis masalah. Tetapi, tak semua MASALAH orang SANGGUP bayar. Ada masalah yang orang prefer untuk selesaikan sendiri. Ada masalah yang mereka perlukan orang lain untuk selesaikan. Kita kena imbangkan BESAR MANA masalah yang produk kita selesaikan dengan KESANGGUPAN orang membayar harganya. Contoh masalah Kemas Rumah! Boleh kemas sendiri Percuma Boleh minta orang lain kemaskan Kadar biasa RM30 – RM70 per jam Anda tawarkan RM200 per jam Tiada permintaan! Biasanya sebelum buat iklan klien, kami juga akan semak. Produk/servis mereka ni selesaikan masalah apa? Ada permintaan ataupun tidak? Orang sanggup bayar ke tak? Orang yang macamana sanggup bayar? Dah jumpa data-data ini, baru kita letak BOOSTER dekat kempen iklan. Ingat! Mulakan dengan semak permintaan terlebih dahulu dan berapa yang orang sanggup bayar. Takut-takut kita berada dalam zon syok sendiri' menjual produk. Semak 2 – Pelanggan sasaran Pernah tak anda terfikir? Kenapa ayat iklan yang sama, produk pun sama, si A buat menjadi, tetapi si B buat tak menjadi. Sedangkan, dah terbukti produk itu memang laku & ada permintaan. Salah satu sebabnya mungkin sasaran' yang berbeza. Nak bagi mudah faham. Saya berikan satu situasi. Contoh Jersi Bola JDT Johor Darul Takzim. “Siapa yang perlukan jersi ini?” – Peminat bola JDT. “Dimana mereka berada?” – Stadium Larkin/FB Page Southern Tiger. Apa jadi kalau saya buat ayat iklan; Mesej “Khas kepada peminat bola JDT!” Tempat Letak dekat depan Stadium Negeri Kelantan. Agak-agak ada orang respon & angkat tangan; “Saya nak.. saya nak”? Jangan harap. Sebab kita dah tersalah letak iklan. Walaupun produk ada permintaan, tapi jika sasaran tak kena atau tersalah tempat letak iklan. Iklan tetap tak dapat respon yang baik. Untuk selesaikan masalah ini, ada 2 benda penting yang anda kena kenalpasti; Kita kena kenal siapa pelanggan sasaran. Kita kena tahu dimana mereka berada. Barulah mudah iklan anda nak dapat respon nanti. Semak 3 – Copywriting Permintaan dah ada. Sasaran pelanggan dah tepat. Tetapi copywriting berbelit-belit. Ini juga antara punca kenapa iklan kita tak ada respon. Copywriting penulisan ayat iklan ini mudah jer. Bila poin apa yang pelanggan nak' ada diletak dalam ayat iklan, mereka akan respon tanpa kita paksa. Ingat semula. Salah satu tujuan kita buat copywriting; “Buatkan mereka rasa berminat nak beli & bertindak ikut apa yang kita minta” Ayat yang kita guna tak perlu guna bahasa professor. Guna ayat yang budak sekolah boleh faham. Ayat yang pelanggan mudah baca dan hadam. Macamana nak tulis ayat yang pelanggan mudah faham? Kenalpasti apa yang mereka inginkan. Kenalpasti apa yang mereka nak tahu tentang produk kita. Sampaikan ikut bahasa yang mereka guna. Namun begitu, jika ada istilah yang kita rasa penting & terpaksa guna. Sila terangkan makna istilah tersebut, guna bahasa yang mudah difahami. Kita bukan nak bertanding tulisan siapa paling hebat, kita nak pelanggan faham apa yang kita tawarkan dan bertindak segera untuk beli produk kita. That's it! Akhir kata Sebagai kesimpulan. Tak kisah anda baru dah lama berniaga, jika ada niat nak jual produk baru, sila semak dulu permintaan sebelum tempah stok beribu unit. Pastikan produk yang kita nak jual ada permintaan Pastikan kita kenal siapa pelanggan & tahu dimana mereka berada Pastikan ayat yang kita guna boleh difahami dengan mudah Semoga artikel ini membantu anda hasilkan iklan yang bagus dan dapat lebih banyak pelanggan selepas ini. Sekian terima kasih kerana luangkan masa untuk baca. p/s Maklumat lanjut tentang panduan step by step kuasai copywriting, anda boleh dapatkan di sini sebelum tempahan ditutup.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Karena rasa tak pernah bohong. Kalimat itu mengingatkan kita kepada sebuah selogan iklan produk makanan. Akan tetapi, kali ini kita tidak sedang membicarakan sebuah produk apapun. Mari kita ungkap, bahwa kalimat tersebut ada benarnya. Yang namanya rasa itu tidak akan pernah bisa adalah tempat berkumpulnya rasa. Sumber dari semua reaksi bermula. Tidak bisa dipungkiri bahwa hati banyak memengaruhi tindakan-tindakan yang dilakukan manusia, meskipun logika banyak berperan di Hurairah berkata bahwa, "Hati adalah raja. Sedangkan anggota tubuh adalah para prajuritnya. Apabila hati baik, maka baiklah pula para prajuritnya. Sebaliknya apabila raja busuk, maka busuk pulalah para prajuritnya." Baca juga Terjebak Rasa Kasihan Tanpa Perasaan Karena hati merupakan raja, maka pandai-pandailah menjaga agar hati tetap bersih supaya semua anggota tubuh yang lain pun tetap terbebas dari penyakit dan perbuatan yang tercela. Sebagai seseorang yang juga tidak mau mendapat perlakuan buruk dari orang lain, pandai-pandailah menjaga hati orang bisa sangat reaktif ketika hatinya telah terusik. Merasa tidak dihargai, tersinggung, kecewa, merasa direndahkan bahkan dipataklan oleh orang yang telah dipercayainya. Sebaliknya, orang akan rela melakukan apa saja jika rasa hatinya telah terbeli. Ia akan senantiasa memberikan yang terbaik untuk pihak yang telah membuatnya merasa nyaman dan dengan hati. Lisan bisa menipu, tetapi hati tidak bisa dobohongi. Seseorang yang pernah disakiti mungkin bisa kembali berbaik hati kepada kita, tetapi jangan harap ia memperlakukan kita dengan cara yang sama. Baca juga Perasaan Iri Itu Baik, Jika...Teman yang tadinya sangat erat kedekatannya, perlahan mundur teratur, lalu hilang. Partner kerja menjadi enggan lagi bekerja sama dengan kita, karena merasa tidak nyaman. Penanam modal, menghentikan aliran dananya karena merasa tidak layak lagi menjalin hubungan kerja sama. Banyak lagi contoh kasus yang terjadi gara-gara hati yang katanya menggantung di bagian rongga dada manusia, sangat berperan penting bagi kelangsungan kehidupan sosial. Dengan saling menjaga hati, kita semua akan baik-baik saja. Menemukan sinergi yang lebih nyaman dan terarah. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
iklan karena rasa tak pernah bohong